Kumpulan Aneka Puisi, Pantun, dan Cerpen Asik 2015

Kalimat Efektif

Kalimat merupakan kesatuan gagasan yang membentuk kasatuan ide yang padu



PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


A. Kalimat 

Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494). Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa; Kalusa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan satu klausa atau merupakan gabungan klausa, yang membentuk satuan yang bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dsb; Kontruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan (Harimurti Kridalaksana, 2008 : 103).

 B. Kalimat Efektif Andayani menjelaskan pengertian kalimat efektif sebagai berikut :
  1.   Adalah kalimat yang benar dan jelas dan dengan mudah dipahami orang lain. 
  2.  Disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya 
  3. Pembaca memahami apa yang disampaikan 
  4.  Kalimat yang tepat mewakili gagasan atau perasaan penyampai pesan dan sanggup memberikan gambaran yang sama tepatnya pada pembaca atau pendengar. 
  5.  Kalimat yang disusun dengan sadar dan sengaja untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. 
  6.  Jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang dimaksudkan di sini adalah kejelasan informasi”. 
  7.  “Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata mubazir, tetapi juga tidak kekurangan kata. 
  8.  Kalimat efektif menggunakan pengertian yang logis sejalan dengan nalar yang tepat”
 Sedangkan E. Kosasih menyatakan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat: 

  1. Secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya; 
  2. Menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya. Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya seacara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan ata yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. SebaliknYa, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu di munculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”

C. Sebelum kita membuat sebuah kalimat efektif maka kita harus terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.

B. Ciri-ciri Kalimat Efektif Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif menurut pendapat beberapa ahli kebahasaan : 
1. Menurut Sabarti Akhadiah kalimat efektif harus memiliki :
a kesepadanan dan kesatuan; 
b. kesejajaran bentuk; 
c. penekanan; 
d. kehematan dalam mempergunakan kata; 
e. kevariasian dalam struktur 

2. Gorys Keraf menyatakan ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut :
a. kesatuan gagasan; 
b. koherensi yang baik dan kompak; 
c. penekanan; 
d. variasi; 
e. paralelisme; 
f. penalaran atau logika. Pada dasarnya, penalaran (logika) dapat menjadi bagian dari paralelisme makna. 

3. Menurut Parera ciri-cirinya adalah :
a. kesepadanan dan kesatuan; 
b. keparalelan atau paralisme; 
c. ketegasan; 
d. kehematan; 
e. kevariasian. 

4. Martaya Menyatakan ciri-ciri kalimat efektif lebih banyak dari pendapat yang lain, yaitu :
a. mengandung kesatuan gagasan, 
b. mewujudkan koherensi yang baik dan kompak, 
c. memperhatikan paralelisme, 
d. merupakan komunikasi yang berharkat, 
e. diwarnai kehematan, 
f. ejaan yang disempurnakan, 
g. didukung variasi, 
h. didasarkan pada pilihan kata yang baik.

D. SEBAB-SEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT 

1. kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah contoh:
 - diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah) 
- memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah) 
- sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah) 
- saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah) 
- Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan     pentas seni (salah)

 2. pleonasme= berlebihan, tumpang tindih 
contoh :
 - para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para) 
- para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak) 
- banyak siswa-siswa (banyak siswa) 
- saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’) 
- agar supaya (agar bersinonim dengan supaya) 
- disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
3. tidak memiliki subjek 
contoh: 
- Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar) 
- Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ?? 
- Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah) 
4. adanya kata depan yang tidak perlu (mubazir)
    contoh :
                 - Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat. 
                 - Kepada siswa kelas I berkumpul di aula. - Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar 
contoh:
 - waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
 - Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
 - Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan) 
 - Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas) 
- Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang) 
- Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi) 
- Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)
6. kesalahan pembentukan kata 
contoh : 
- mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan 
- menyetop seharusnya menstop 
- mensoal seharusnya menyoal 
- ilmiawan seharusnya ilmuwan 
- sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing  
contoh:
- Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat) 
- Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan) 
- Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8. pengaruh bahasa daerah  
contoh :
- … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir) 
- … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona) 
- Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin) 

E. Konjungsi Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. 

Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf. 
1. Konjungsi antarklausa 
a. Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian. 
b. Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila. 
2. Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian. 
3. Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kalimat Efektif

0 komentar:

Posting Komentar