Kumpulan Aneka Puisi, Pantun, dan Cerpen Asik 2015

Penulisan Kata

Aspek – aspek yang perlu kita perhatikan saat menulis yaitu berkaitan dengan penulisan kata dengan baik dan benar.

Penulisan Kata


PENULISAN KATA

Kaidah penulisan kata berkenaan dengan hal – hal berikut.

1. Kata dasar adalah kata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, ataupun pemajemukan.

2. Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik yang berupa awalan, sisipan dan ahiran. Penulisan kata berimbuhan berlaku ketentuan – ketentuan berikut.
  • Antara imbuhan dengan kata dasarnya harus ditulis serangkai.
          Contoh : menggarami, antarkota
  • Jika bentuk dasarnya berhuruf awal capital, maka penulisan antara kedua unsur itu harus dituliskan kata penghubung.
          Contoh : seindonesia
  • Jika imbuhan itu dibubuhkan pada gabungan kata, gabungan kata itu ditulis serangkai.
          Contoh : garis bawah              menggarisbawahi

3. Kata ulang adalah kata yang mengalami poroses perulangan, baik itu sebagian ataupun seluruhnya. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda penghubung.

         Contoh : sayur – mayur, tukar – menukar, huru – hara.

4. Gabungan kata ( kata majemuk) adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih. Gabungan kata diulis dengan ketentuan sebagai berikut.
  • Secara umum gabungan kata ditulis terpisah.
          Contoh : duta besar, rumah sakit umum
  • Gabungan kata yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung.
         Contoh : alat pandang – dengar, putra – putri saya
  • Gabungan kata yang hubungan antar unsur – unsurnya sudah sangat erat ditulis serangkai.
          Contoh : kacamata, sebagaimana, adakalanya.

5. Kata ganti ku-, kau-, dan, nya-, mu ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan yang diikutinya.

         Contoh : kusapa, kautengok, sahabatnya, ilmumu.

6. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai suku kata seperti daripada dan kepada.

         Contoh : di dalam gedung tua, ke sekolah, dari perapatan jalan.

7. Kata si dan sang, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

        Contoh : si pengirim, sang kancil.

8. Partikel ditulis dengan ketentuan sebagai berikut.
  • Partikel-lah, -kah, -pun, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
          Contoh : bacalah, apakah, kalaupun, apatah.
  • Partikel pun yang berarti ‘juga ‘ ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
          Contoh : mereka juara, kita pun harus juara

  • Partikel per yang berarti ‘mulai, ‘ demi,  dan ‘ tiap ‘ ditulis terpisah dari bagian yang mendahuluinya.
          Contoh : akan terjadi kenaikan BBM per 1 Desember

                         Pak Dani Juanda memasukkan pulpen itu satu persatu kedalam tasnya. 

Baca tentang Pengertia Puisi, Unsur Puisi Dan Unsur Pembentuk Puisi

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Penulisan Kata

0 komentar:

Posting Komentar